Welcome to Kanca Daya blog :)

rss

Rabu, 03 Maret 2010

Wisata Alam Gunung Rinjani Lombok Timur

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Gunung Rinjani, di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2009 mencapai 12.756 orang. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 11.391 orang.

Meski masuk dalam status tingkat waspada II, Gunung Rinjani (3.726 di atas permukaan laut/mdpl) karena Gunung Barujari (2.376 mdpl) yang merupakan anak Gunung Rinjani meletus pada 2 Mei 2009, namun tidak menurunkan wisatwan dalam dan luar negeri mengunjunginya.

"Jumlah wisatawan yang melakukan wisata alam dan pendakian di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani pada 2009 meningkat cukup signifikan dari tahun sebelumnya, meskipun kawasan tersebut dalam status waspada," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha, BTNGR, Ketut Linggih, di Mataram.

Dijelaskan Ketut Linggih, seputar aktifitas adanya letusan anak Gunung Rinjani tersebut, seluruh jalur pendakian ditutup sementara dan dibuka kembali setelah adanya rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.

Namun pihaknya tetap mengimbau kepada para pengunjung yang melakukan pendakian untuk tidak memasuki kawasan Danau Segara Anak yang berada pada ketinggian sekitar 2.010 mdpl sebelum mencapai puncak Gunung Rinjani, karena dekat denagn lokasi letusan Gunung Baru Jari. "Kita sudah mengimbau para pengunjung tetapi mereka tetap melakukan pendakian hingga ke danau dengan alasan ingin melihat panorama alam Gunung Rinjani dari kawasan tersebut," ujarnya.


Ia menyebutkan, sebanyak 12.756 orang wisatawan tersebut terdiri dari wisatawan mancanegara sebanyak 9.172 orang dan wisatawan Nusantara sebanyak 3.584 orang.

Para pengunjung tersebut melakukan pendakian ke Gunung Rinjani melalui empat jalur pendakian resmi yang telah ditentukan pemerintah.

Empat jalur pendakian resmi tersebut yakni jalur pendakian Torean di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, jalur Senaru di Kecamatan Kayangan Lombok Utara, jalur pendakian Timbanuh di Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur dan jalur pendakian Sembalun di Kecamatan Sembalun Lombok Timur.

Khusus untuk para wisatawan mancanagera yang melakukan pendakian umumnya diajak oleh pengusaha yang bergerak di bidang jasa pendakian atau "tracking organizer (TO)" yang ada di wilayah Kecamatan Sembalun dan Senggigi, Lombok Barat, NTB.

"Ribuan Wisman yang sebagian besar berasal dari Jerman, Prancis dan Kanada itu diajak pengusaha yang bergerak di bidang jasa perjalanan wisata yang ada di wilayah Lombok Timur dan di kawasan wisata Senggigi Lombok Barat," ujarnya.

TNGR merupakan kawasan wisata andalan NTB yang telah dikenal dunia internasional karena pada tahun 2004 menerima penghargaan dunia yakni "World Legacy Award" dari National Geographic sebagai daerah wisata yang berhasil mengembangkan pariwisata berbasis ekowisata.

Tahun 2008 pun TNGR termasuk tiga finalis "Tourist for Tourism Award" untuk kategori "Destination Award" yang diselenggarakan oleh World Tourist and Tourism Council (WTC) yang bermarkas di London, Inggris.


Selain itu, TNGR pun telah diusulkan untuk ditetapkan sebagai geopark (taman bumi) yang akan menambah jumlah geopark dunia yang saat ini terhitung 53 buah.

Geopark tersebut tersebar di 17 negara di bawah jaringan United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).

Kawasan TNGR di Kabupaten Lombok Barat seluas 12.360 hektare meliputi dua kecamatan dengan 15 desa, Lombok Tengah seluas 6.824 hektare yang mencakup dua kecamatan tersebar pada lima desa.

Serta Kabupaten Lombok Timur pada tujuh kecamatan yang tersebar pada 17 desa dengan luas kawasan 22.146 hektare.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar